MANAJEMEN QUOTA USER, APLIKASI serta KAPASITAS SISTEM
Manajemen Kuota
Kuota merupakan salah satu fitur dari
sistem operasi Linux. Melalui fitur ini penggunaan media penyimpanan
dapat dikelola besarnya untuk tiap user ataupun group yang ada.
Fitur ini berguna untuk mengendalikan
penggunaan ruang harddisk oleh user. Pembatasan kuota ini dapat
diberlakukan untuk tiap filesystem, file atau inodes (metadata file).
Jadi, dapat dikatakan bahwa terdapat tiga jenis implementasi kuota pada
Linux, yakni blocks quota, file quota dan inodes quota.
Dilihat dari pembatasannya, terdapat dua jenis pembatasan yang dapat diberikan, yakni:
Hard limit
Digunakan untuk membatasi kuota tanpa
ada tolerasi penambahan file sehingga melebihi batas yang ditentukan.
Misalnya, jika hard limit di set ke 2 GB, maka user tidak dapat
membuat/menambah file lagi apabila kuotanya sudah terpenuhi.
Soft limit
Apabila batas ini dilewati maka sistem
akan menampilkan pesan peringatan bahwa file yang akan ditambahkan
melewati kuota yang telah ditentukan. Namun, file tersebut tetap dapat
ditambahkan tapi tetap tidak dapat melewati batas hard limit.
Misalnya, apabila kuota soft limit 1 GB
telah terpenuhi, maka jika user menambahkan file lagi akan mendapatkan
pesan peringatan dan file tetap dapat ditambahkan asal tidak melewati
batas hard limit. Pada sistem Linux fitur manajemen kuota ini telah ada
sejak kernel versi 3.6. Pembatasan kuota ini pada Linux didefinisikan
pada file aquota.user untuk pembatasan kuota user dan aquota.group untuk pembatasan kuota grup. Sedangkan aplikasinya dinamakan quota dan dapat dijalankan melalui terminal.
Berikut ini merupakan daftar aplikasi ataupun file yang diperlukan pada saat implementasi kuota ini.
Quota
Program untuk menampilkan informasi penggunaan kuota dan sisa oleh user.
Edquota
Program untuk mengubah aturan kuota user/group
Repquota
Program untuk melihat rangkuman informasi kuota pada suatu filesystem
Quotacheck
Program untuk mengetahui konsistensi kuota pada suatu filesystem
Quotaon
Program untuk menutup ataupun mengaktifkan kuota
/etc/fstab
Daftar filesystem yang diakses saat Linux berjalan.
Penentuan Kuota
Pada tahap ini akan dibuat pembatasan kuota untuk satu filesystem, yakni /home. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
Edit file
/etc/fstab dengan editor nano. Tambahkan baris usrquota,grpquota pada
baris mounting /home sedemikian sehingga tampak seperti berikut ini.
UUID=20277992-ab9c-4beb-b485-1e251adc5bea /home ext4 defaults,usrquota,grpquota 0 2
Restart komputer
reboot
atau
init 6
Jalankan perintah berikut ini untuk mengetahui status layanan quota telah aktif atau tidak.
quotaon –p –a
Penentuan kuota user dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut.
edquota –u namauser
Pada kasus
ini yang akan dibatasi adalah user dengan kuota harddisk 100 MB. Dibawah
ini adalah contoh perubahan yang telah dilakukan pada kolom soft dan
hard menjadi 100000 kByte (≈ 100 MB)
Simpan
perubahan yang dilakukan dengan menekan Ctrl + X diikuti dengan tombol
Y. Apabila ingin menerapkan batasan yang sama untuk user lainnya dapat
menggunakan perintah berikut.
edquota –p userdengankuota usertujuan
Perintah berikut ini dapat digunakan untuk mengetahui status penerapan kuota pada user.
repquota –a
Manajemen Aplikasi
Sebagaimana sistem operasi pada umumnya
digunakan sebagai pondasi berjalannya aplikasi-aplikasi user. Aplikasi
user disini dapat berupa aplikasi pengolah kata/teks/dokumen, pengolah
angka, presentasi dan pemutar musik dan film, dan sebagainya. Aplikasi
tersebut akan dapat tetap digunakan selama pengelolaannya dapat
dilakukan dengan baik. Manajemen aplikasi disini dapat berupa kegiatan
instalasi, penghapusan (uninstalasi), pembaruan (update) dan peningkatan
(upgrade).
Pada sistem Debian telah tersedia program untuk pengelolaan aplikasi ini baik dalam bentuk CLI ataupun GUI, yakni:
- Versi CLI: apt-get (APT, Advanced Packaging Tool) dan aptitude
- Versi GUI: Synaptic Package Manager dan Gnome Package Kit
Pada materi ini pembahasan pengelolaan aplikasi akan difokuskan untuk aplikasi apt-get dan synaptic package manager.
Manajemen Aplikasi Melalui CLI
Program
apt-get dapat digunakan untuk melakukan pengelolan aplikasi user.
Mekanismenya diatur melalui pemberian parameter-parameter tertentu pada
aplikasi apt-get.
apt-get install nama-aplikasi
Perintah untuk melakukan instalasi satu atau lebih aplikasi.
apt-get remove namaaplikasi
Perintah ini digunakan apabila ingin menghapus aplikasi dari sistem (uninstalasi) tanpa menghapus file konfigurasi yang ada.
apt-get –purge remove nama-aplikasi
Sama seperti apt-get remove hanya saja dengan ini semua file konfigurasi yang dihasilkan akan dihapus.
apt-get update
apt-get upgrade
Ini merupakan rangkaian perintah yang perlu dijalankan untuk mengupdate semua aplikasi yang telah terinstal.
apt-get update
apt-get dist-upgrade
perintah ini digunakan untuk melakukan upgrade sistem operasi ke versi yang lebih baru,
Manajemen Repositori
Pada sistem Linux dikenal adanya istilah
repositori. Istilah ini digunakan untuk menunjuk ke suatu kumpulan
file. File-file disini dapat berupa librari ataupun aplikasi Linux
terkait. Melalui repositori itulah para pengguna Linux dapat melakukan
instalasi aplikasi. Setiap distro Linux memiliki repositorinya
sendirisendiri, walaupun ada juga yang dapat menggunakan repositori
distro lainnya. Repositori ini sendiri dapat dikatakan sebagai sebuah
server file, karena memberikan layanan akses file kepada user Linux.
Selain itu repositori juga dapat berupa CD atau DVD.
Ada banyak hal yang dapat dilakukan
terkait dengan manajemen repositori. Namun pada materi kali ini akan
lebih banyak dibahas mengenai pengelolaan repositori pada komputer klien
(pengguna Linux). Hal ini karena dalam komputer klien juga dapat
memiliki lebih dari satu repositori untuk sumber instalasi aplikasinya
dan melalui pengelolaan ini dapat membantu kinerja sistem lebih efisien
dalam hal update ataupun upgrade nantinya. Pengelolaan ini dapat berupa
penambahan, perubahan dan penghapusan repositori yang ada.
Pada sistem Debian data repositori disimpan dalam file konfigurasi /etc/apt/sources.list.
Pengelolaan repositori di Debian akan selalu berhubungan dengan file
ini. Aplikasi bantuan yang dapat digunakan untuk mengelola repositori
ini diantaranya adalah APT dan Synaptic Package Manager.
Secara umum, terdapat dua jenis format repositori yang dapat ditambahkan ke dalam file konfigurasi, yakni:
Repositori resmi, merupakan format yang umum digunakan di sistem Debian saat ini.
deb distribution section1 section2 section3
deb-src distribution section1 section2 section3
Penambahan Repositori Baru
Ada beberapa langkah yang mesti dilakukan untuk dapat menambahkan repositori baru ke debian sebagai berikut.
Apabila sumbernya dalam bentuk CD/DVD maka perintah berikut dapat digunakan untuk menambahkan repositori dari DVD tersebut.
apt-cdrom add
Apabila sumbernya berasal dari sebuah server di jaringan lokal ataupun internet langkah-langkahnya.
- Tentukan repositori yang ingin
ditambahkan, misalnya akan menambahkan repositori Debian dari
Universitas Indonesia dengan alamat. deb wheezy main deb-src wheezy main
- Edit file /etc/apt/sources.list
menggunakan editor teks nano atau sejenisnya. Tambahkan setiap baris
yang telah ditentukan diatas pada bagian akhir dari file tersebut.
- Jalankan perintah berikut agar
repositori yang ditambahkan dapat diadopsi ke sistem Debian di komputer,
terutama apabila terdapat update untuk aplikasi.
apt-get update
Perubahan/Penghapusan Data Repositori
Perubahan terkait penggantian data ataupun penghapusan dapat dilakukan langsung dari file /etc/apt/sources.list. Apabila yang diinginkan hanya menonaktifkan repositori tertentu cukup dengan memberikan tanda pagar (#) diawal barisnya.
Manajemen Repositori Mealui GUI
Sebagaimana
telah dijelaskan diatas, Synaptic Package Manager juga dapat digunakan
untuk mengelola repositori. Caranya dapat dengan mengakses menu Settings
> Repositories di Synaptic.
Penambahan
repositori dari window ini dapat dilakukan melalui tab Other Software
> klik tombol Add…. Kemudian apabila ingin menambahkan CD/DVD, dapat
menggunakan tombol Add Volume….
MANAJEMEN KAPASITAS SISTEM
Management Information System
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting
untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan
bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu dan pada
akhirnya dapat mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Di samping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali
tidak dapat bekerja dengan baik.
Sistem
informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana
lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebelum membahas definisi Management Information System (MIS), akan dibahas mengenai konsep dasar sistem dan konsep dasar informasi.
Sistem adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama
untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan
hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan
orang yang bertanggung jawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen,
distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam
pengembangan suatu sistem yang baik disebut System Analysis and Design.
Berikutnya
adalah konsep dasar informasi. Konsep dasar informasi akan dibahas
melalui beberapa definisi informasi itu sendiri, diantaranya:
- Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
- Sesuatu yang nyata atau setengah nyata
yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau
kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah
akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah
investasi akan dilakukan.
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai definisi Management Information System(MIS),antara lain:
- SIM adalah pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
- SIM didefinisikan sebagai suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang
mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau
salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu,
apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa
depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik,
laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan
oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan
untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
- SIM merupakan metode formal yang
menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk
mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat
melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian
(Stoner, 1996).
Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Management Information System (MIS) atau dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan istilah Sistem Informasi Manajemen(SIM)
adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi serta secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Sistem
informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama.
Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal,
perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan
atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu,
apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan
datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik,
laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi
digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka
membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Sistem
informasi manajemen di dalam perancangan, penerapan dan pengoperasiannya
sangat mahal dan sulit. Upaya untuk hal tersebut dan biaya yang
diperlukan harus dipertimbangkan dengan baik. Namun, ada beberapa
faktor yang membuat MIS menjadi semakin diperlukan, yakni bahwa manajer
harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu
alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya daya saing.
Situasi
lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh karena
itu, manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan
munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.
Kegiatan
utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan
(input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan,
penggabungan unsur data, pemutakhiran sampai akhirnya memperoleh
informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan
data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah
informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau
kombinasi keduanya.
E-life
merupakan perkembangan teknologi kehidupan, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Sekarang ini
sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e
seperti E-Commerce, E-Government, E-Education, E-Library, E-Journal,
E-Medicine, E-Laboratory, E-Biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang
berbasis elektronika.
Untuk
meningkatkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen, pendidikan menjadi
faktor penting dan sekaligus kini telah menjadi salah satu standar mutu
sebuah pendidikan. Otomatisasi/komputerisasi sistem pelayanan dan sistem
informasi manajemen merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan
masalah ini. Banyak lembaga Pendidikan telah mendapat manfaat dari
peralatan canggih ini.
Perkembangan
pendidikan di Indonesia yang saat ini mulai maju, baik dari aspek
administratif maupun teknologi, berdampak pada proses pelayanan
pendidikan di Indonesia dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Untuk mengembangkan mutu pendidikan, dibutuhkan beberapa fasilitas
pendukung, dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut adalah
aplikasi teknologi informasi dalam bidang Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan.
Tujuan Umum Management Information System
Management Information System memiliki beberapa tujuan umum, diantaranya:
- Menyediakan informasi yang dipergunakan
di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang
diinginkan manajemen.
- Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi
akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu
masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi
akuntansi dibutuhkan dan digunakan dalam semua tahapan manajemen,
termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Fungsi/Manfaat Management Information System
Agar
informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajemen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan
informasi itu sendiri, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan dari
masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang
diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka
terlihat bahwa tujuan dibentuknya Management Information System(MIS)/Sistem Informasi Manajemen adalah
supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin
maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga MIS/SIM
dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi
kepada pengelola organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang
tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa
mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
- Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem informasi
untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
- Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran
dan transaksi yang terjadi.